MAKALU2004 — Pemerintah berencana untuk memberikan penyertaan modal negara (PMN) hingga Rp 8 triliun kepada Agrinas, BUMN baru, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dalam konferensi pers yang diadakan Selasa (18/3/2025) di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jakarta, Sri Mulyani menyatakan, “Kami menyiapkan dalam APBN below the line sampai Rp 8 triliun. Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi.”
Sebagai informasi, Agrinas adalah BUMN yang berasal dari transformasi tiga BUMN karya menjadi perusahaan yang bekerja di bidang pangan, perkebunan, dan perikanan. Virama Karya berganti nama menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya berganti nama menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa alokasi PMN sebesar Rp 8 triliun untuk Agrinas bukan anggaran baru karena sudah ada di APBN 2025.
Sri Mulyani menegaskan bahwa alokasi Rp 8 triliun sudah ada di APBN, jadi jangan membuatnya terdengar seperti angka baru. Hanya saja, waktu itu belum dialokasikan untuk BUMN tertentu.
Dia menyatakan bahwa pembentukan Agrinas sedang diproses di Kementerian BUMN. Setelah itu, Kementerian BUMN harus memberikan penjelasan kepada DPR RI, dan kemudian Kementerian Keuangan akan mencairkan PMN.
Menurutnya, “Agrinas oleh Kementerian BUMN sekarang akan membentuk, kemudian menyampaikan kepada DPR untuk kemudian proses PMN-nya bisa dilaksanakan.”
Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan, sempat mengungkapkan rencana untuk memberikan PMN kepada Agrinas. Orang yang dikenal sebagai Tommy itu mengatakan bahwa tindakan ini sejalan dengan tujuan ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam konferensi pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3), dia mengatakan, “Pemerintah pada awal 2025 telah melakukan perluasan bidang usaha pada tiga BUMN melalui repurposing BUMN konsultan karya menjadi BUMN yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan, dan pangan.”
Pendanaan PMN sebesar 8 triliun akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk perikanan tangkap dan tambak budidaya, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan (KSPP), revitalisasi lahan, dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Dia menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk menambah PMN kepada PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara untuk meningkatkan kapasitasnya.
SUMBER FINANCE.DETIK.COM : Sri Mulyani Sebut BUMN Baru Agrinas Bakal Disuntik Rp 8 T