MAKALU2004 — Gaza – Israel pada Kamis (26/6/2025) menutup jalur penyeberangan Zikim yang menuju Gaza Utara, memutuskan rute paling langsung bantuan untuk menjangkau ratusan ribu orang yang terancam kelaparan, sementara serangan udara dan penembakan terus menewaskan puluhan orang.
Selama 12 hari Israel perang dengan Iran, lebih dari 800 warga Palestina tewas di Gaza – baik ditembak saat mereka dengan putus asa mencari makanan dalam situasi yang makin kacau maupun akibat gelombang serangan udara dan tembakan bertubi-tubi dari Israel.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang dikenal sebagai pengkritik keras serangan Israel, pada Kamis menjadi pemimpin Eropa paling menonjol yang menyebut situasi di Gaza sebagai genosida. Demikian seperti dilansir The Guardian.
Berbicara menjelang KTT Uni Eropa di Brussel, Sanchez merujuk pada sebuah laporan Uni Eropa yang menemukan indikasi bahwa Israel telah melanggar kewajiban hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja sama yang menjadi dasar hubungan dagang kedua pihak.
Laporan tersebut menyoroti blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina, tingginya jumlah korban sipil, serangan terhadap jurnalis, serta pengungsian massal dan kehancuran besar-besaran akibat perang.
Israel dengan tegas membantah tuduhan kejahatan perang dan genosida, yang menurut mereka didasarkan pada bias anti-Israel dan antisemitisme.
Hambatan Distribusi Bantuan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5264773/original/054505900_1750903436-20250626-Pencari_Bantuan-AFP_1.jpg)
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan bahwa pasukan Israel telah menewaskan 56 orang pada Kamis, termasuk enam orang yang tengah menunggu bantuan makanan di dua lokasi terpisah.
Tidak ada konfirmasi independen atas klaim tersebut, namun catatan medis dari rumah sakit lapangan yang dijalankan oleh Komite Palang Merah Internasional dan LSM lainnya yang dilihat oleh The Guardian merinci ratusan luka tembak di antara warga sipil yang mencari bantuan dalam dua minggu terakhir. Para saksi juga menggambarkan tembakan mematikan dari tentara Israel.
Militer Israel mengklaim bahwa para prajuritnya melepaskan tembakan peringatan untuk mencegah tersangka mendekati mereka di dekat koridor Netzarim di Gaza tengah, tempat warga Palestina berkumpul setiap malam, seringkali dengan harapan dapat menghentikan truk bantuan.
Makanan menjadi sangat langka di Gaza sejak blokade ketat terhadap semua pasokan diberlakukan oleh Israel selama Maret dan April, yang mengancam banyak dari 2,3 juta penduduk di sana dengan risiko kelaparan yang kritis.
Sejak blokade sebagian dicabut bulan lalu, PBB telah mencoba mengirimkan bantuan, namun menghadapi banyak hambatan, termasuk jalanan yang dipenuhi reruntuhan, pembatasan militer Israel, serangan udara yang terus berlanjut, dan anarki yang makin meluas.
Menjangkau wilayah utara, yang paling membutuhkan bantuan, menjadi hal yang paling sulit, namun sempat menjadi lebih mudah ketika Israel membuka jalur penyeberangan Zikim, yang memungkinkan pengiriman gandum dan kebutuhan pokok secara langsung ke wilayah tersebut.
Pekerja kemanusiaan di wilayah itu menggambarkan penutupan Zikim pada Kamis, yang menurut Israel diperlukan untuk mencegah Hamas menyita bantuan, sebagai hal yang sangat bermasalah dan akan berdampak langsung terhadap distribusi bantuan.
Setetes Air di Lautan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5264777/original/054977100_1750903442-20250626-Pencari_Bantuan-AFP_6.jpg)
Titik distribusi makanan baru yang didirikan oleh organisasi swasta rahasia yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF), terletak di Gaza tengah dan selatan, sehingga tidak dapat diakses oleh sebagian besar dari sekitar satu juta orang yang diperkirakan berada di wilayah utara.
Pemerintah Israel memerintahkan penutupan jalur penyeberangan di utara setelah rekaman video muncul di media sosial yang menunjukkan pria bersenjata menjaga pengiriman bantuan. Rival sayap kanan Netanyahu mengklaim mereka adalah anggota Hamas, namun para pekerja bantuan dan sumber lain di Gaza mengatakan para penjaga loyal kepada dewan pemimpin komunitas lokal yang telah mengorganisasi perlindungan bagi konvoi bantuan yang sangat dibutuhkan.
Komisi Tinggi Urusan Suku, yang mewakili klan-klan berpengaruh di wilayah itu, menyatakan bahwa para penjaga tersebut diorganisir semata-mata oleh upaya suku” dan bahwa tidak ada faksi Palestina – merujuk pada kelompok-kelompok militan di Gaza termasuk Hamas – yang terlibat.
“Klan-klan datang … untuk mengambil sikap guna mencegah para penyerang dan pencuri mencuri makanan yang menjadi hak rakyat kami,” kata Abu Salman Al Moghani, seorang perwakilan dari Komisi tersebut.
Pada Senin (23/6), menurut otoritas Israel, sebanyak 79 truk dari organisasi bantuan dan komunitas internasional yang membawa makanan untuk anak-anak, pasokan medis, dan obat-obatan telah dikirim ke Gaza setelah menjalani pemeriksaan keamanan secara menyeluruh. Pada Selasa, jumlahnya tercatat 71 truk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan kiriman medis pertama ke Gaza sejak 2 Maret, namun menambahkan bahwa sembilan truk yang dikirim bak setetes air di lautan.
Pekan lalu WHO mengatakan bahwa hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi minimal hingga sebagian, sementara sisanya sama sekali tidak dapat beroperasi.
Israel melancarkan kampanyenya untuk menghancurkan Hamas setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan, di mana militan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang. Para militan masih menahan 49 sandera, kurang dari separuhnya dipastikan masih hidup.
Belum Ada Sinyal Gencatan Senjata
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5264774/original/004906300_1750903438-000_63TE3ZQ.jpg)
Jumlah keseluruhan korban tewas di Gaza dalam konflik yang telah berlangsung selama 20 bulan ini kini telah mencapai 56.259 orang, sebagian besar warga sipil.
Harapan akan adanya gencatan senjata ketiga sempat muncul pada Rabu ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia percaya kemajuan besar sedang dicapai di Gaza. Namun, para pejabat Hamas dan Israel sejak itu menyatakan bahwa belum ada kesepakatan yang dekat untuk dicapai.
Taher al-Nunu, seorang pejabat Hamas, pada Rabu mengatakan bahwa pembicaraan dengan para mediator telah meningkat intensitasnya, namun kelompok tersebut belum menerima proposal baru untuk mengakhiri perang.
Pejabat Israel hanya mengatakan bahwa upaya mengembalikan para sandera masih berlangsung baik di medan perang maupun melalui negosiasi.
Tujuh tentara Israel tewas dalam satu serangan di Gaza selatan pada Selasa (24/6), menjadikannya hari paling mematikan bagi militer Israel di wilayah tersebut sejak mereka memutus gencatan senjata dengan Hamas pada Maret.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi desakan yang makin besar dari politikus oposisi, keluarga para sandera di Gaza, dan sebagian besar publik Israel untuk mengakhiri perang.