MAKALU2004 — Teheran – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Sabtu (12/7/2025) menyatakan bahwa Teheran akan tetap menjalin kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), namun dalam bentuk yang berbeda. Dia menjelaskan kerja sama akan disesuaikan agar lebih menjamin keamanan fasilitas nuklir Iran.
“Menurut undang-undang parlemen, kerja sama dikelola oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan permintaan kerja sama dari IAEA akan ditinjau satu per satu oleh dewan ini, yang akan mengambil keputusan,” jelas Araghchi seperti dilansir kantor berita Anadolu.
Dalam pertemuan dengan para duta besar dan kepala misi asing yang berbasis di Teheran itu, Araghchi menekankan, “Fakta bahwa sistem non-proliferasi begitu mudah dilanggar merupakan sebuah kerugian—dan sebelum menjadi kerugian bagi Iran, ini adalah kerugian bagi komunitas internasional dan hukum internasional.”
Dia juga mengatakan, “Teheran telah menerima banyak pesan dari Amerika Serikat yang menyampaikan keinginan untuk melanjutkan perundingan.”
Dia menambahkan, “Iran tidak takut atau ragu untuk bernegosiasi, asalkan kepentingan dan manfaat rakyat Iran terjamin.”
Dalam kesempatan yang sama, Araghchi kembali menegaskan komitmen Iran terhadap Traktat Non-Proliferasi (NPT), dengan menuturkan, “Program nuklir Iran selalu bersifat damai dan akan tetap demikian.”
Dia memastikan Iran akan terus menjadi anggota NPT.
Araghchi memperingatkan pula tentang risiko serius yang berkaitan dengan fasilitas nuklir Iran dan menyoroti bahaya kebocoran radioaktif serta ancaman dari amunisi yang belum meledak akibat serangan AS pada 22 Juni.